Oleh : Dr. Sitti Rosmalah, S.P., M.P
Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhamadiyah Kendari
SULTRAEKSPRES.COM – Kemajuan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Saat ini sistem pendidikan dituntut untuk melakukan adaptasi mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut mulai dari aspek kurikulum, kontent pembelajaran, metode maupun program pendidikan yang dituangkan dalam kebijakan pendidikan nasional.
Bukan hanya itu, seluruh sivitas akademika dituntut utuk bisa seirama dengan perubahan yang ada tanpa melihat batasan usia dan kemampuan yang dimiliki. Jika tidak mampu beradaptasi, maka akan tertinggal bahkan terlindas. Terdapat beberapa fenomena pemanfaatan teknologi yang akan mendominasi lanskap pendidikan pada 2024, menjadi opportunity yang harus dimanfaatkan semua pihak di ekosistem pendidikan, termasuk penyedia layanan edtech (Euis Dedah, 2023).
Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah membuka peluang baru bagi dunia pendidikan. Berbagai teknologi baru, seperti artificial intelligence (AI), augmented reality (AR), dan virtual reality (VR), dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bermula dari pola pikir bahwa Dunia kerja saat ini membutuhkan pekerja yang memiliki keterampilan baru, seperti keterampilan digital dan keterampilan berpikir kritis. Teknologi edukasi dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut.
Berikut adalah beberapa tren Edtech yang diperkirakan akan berkembang pesat di tahun 2024 antara lain: (1) Peningkatan penggunaan AI dan machine learning yang dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran. memberikan umpan balik yang lebih akurat, dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
AI(Artificial Intelligence= kecerdasan buatan) dapat menciptakan kemampuan untuk menyediakan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran yang diinginkan; (2) Perkembangan augmented reality dan virtual reality yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik yang sulit dijelaskan atau dipraktikkan di kelas dengan konsep yang praktikal dan intuitif.
Augmented reality adalah teknologi yang mengintegrasikan informasi digital dengan lingkungan dunia nyata dari pengguna secara real time melalui penggunaan elemen visual digital, suara, atau dengan sensory stimuli yang disampaikan menggunakan teknologi.
Contohnya eksplorasi ekosistem hutan hujan tropis hingga perjalanan melalui sistem tata surya, atau bahkan eksplorasi organ tubuh. Dengan teknologi ini, siswa dapat merasakan pengalaman seakan-akan mereka langsung terjun ke lokasi dan dapat memahami konsep abstrak dan kompleks dengan cara yang lebih mudah dan menarik.
(3) Peningkatan penggunaan gamifikasi yang diharapkani dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Teknologi Edtech sejatinya hanya menjadi bisnis yang menguntungkan para kapitalis. Tren edtech yang berkembang tanpa kontrol dari negara meniscayakan tergesernya peran guru sebagai central keberhasilan siswa. Peran guru sebagai pembawa keberkahan ilmu digantikan dengan peran “guru pintar” dalam platform edtech.
Selain itu, tren edtech yang tidak terkontrol dapat mengurangi peran penting pendidik, peserta didik tidak mendapatkan interaksi sosial dan emosional selama proses pembelajaran. Banyak pihak juga meragukan etika, kejujuran, dan keilmiahan dari tren edtech yang mempersingkat waktu pengerjaan tugas. Akibatnya, banyak proses yang terlewati dalam menempuh pembelajaran.
Sejarah Peradaban telah membuktikan bahwa Islam tidak mengharamkan adanya perkembangan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan selama tidak bertentangan dengan aturan islam atau tidak ada dalil yang mengharamkannya Hadis dari Anas RA tentang mengawinkan kurma dimana Rasullullah saw bersabda:“Kamu lebih mengetahui urusan duniamu “ (HR. Muslim no 2363).
Sejarah peradaban islam juga membuktikan bahwa saat bangsa Eropa masih dalam masa kegelapan, kaum muslimin sudah berada dalam keemasan dengan perkembangan ilmu pengetahuannya yang menjadi dasar ilmu pengetahuan saat ini.
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara sehingga kewajiban menfasilitasi setiap warga negara untuk menuntut ilmu merupakan kewajiban negara (penguasa). Negara seyogyanya terus mengupayakan berbagai fasilitas serta sarana terbaiknya dengan terus meng-upgrade berbagai sarana dan SDM yang ada disesuaikan dengan perkembangan zaman, Berbagai perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang mubah (boleh) dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan.
Negara harus menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan teknologi terkini. Selain itu, juga harus menyiapkan tenaga pendidik yang terlatih dan amanah dalam menggunakan tren edtech secara efektif, etis, transparan, dan bertanggung jawab.
Peran guru tidak bisa tergantikan oleh tren edtech sehebat apapun. Peran guru merupakan peran yang sangat mulia karena pahalanya akan terus mengalir jika terus diamalkan para siswanya bahkan akan terus berlipat jika siswanya mengajarkan kembali kepada orang lain.
Guru yang memahami tanggung jawabnya dihadapan Alloh akan menyiapkan siswanya untuk peradaban yang gemilang dan mulia. Maraknya tren edtech seharusnya menjadikan fokus pembelajaran bukan hanya sebatas digitalisasi.
Para guru, tetapi perlu adanya penentuan arah pendidikan bukan hanya pada aspek kognitif tetapi juga upaya dalam membentuk kepribadian siswa. Hanya dalam sistem Islam tren edtech ini bisa membawa kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. Wallahu A’lam.