WAKATOBI – Masyarakat Adat Kabupaten Wakatobi memberikan penganugerahan gelar adat kepada Bupati Konawe Utara H Ruksamin sebagai kerabat keluarga, dan bagian sesepuh dari masyarakat, Senin (09/01).
Penganugerahan gelar yang diberikan kepada H Ruksamin ini digelar di Gedung Sanggar Budaya Kabupaten Wakatobi. Dipimpin langsung oleh Bontona Wance H La Ane Puru.
Upacara penganugerahan gelar ini turut disaksikan oleh Sapati Kesultanan Buton, Lakina Barata Kahedupa, Lakina Barata Kulisusu, Lakina Mandati, Lakina Lia, Lakina Kapota, Lakina Batauga, Bontona Ka Ancua Ncua, Kawati Timu, Bonto Waha, Kawati Tongano, Kawati Wali, Palahidu, Bonto Popalia Para Miantu’u , seluruh Sara Lembaga Adat Se-Kabupaten Wakatobi, Hadir juga Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud, Tokoh Masyarakat, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Wakatobi.
Terlihat Bupati Konawe Utara H Ruksamin dengan hikmat mengikuti seluruh prosesi penganugerahan gelar dengan menggunakan pakaian kebesaran masyarakat adat Kabupaten Wakatobi.
Gelar adat ini merupakan yang kedua kalinya diterima H Ruksamin selama menjabat sebagai Bupati Konawe Utara, dimana sebelumnya, Ia menerima gelar adat dari Pemerintah Kabupaten,dan masyarakat Kabupaten Buton Utara sebagai Kerabat Keluarga Kerajaan Bharata Kulisusu.
Menurut Bontona Wance H La Ane Puru dalam sambutannya bahwa gelar ini diberikan kepada H Ruksamin bukan karena permintaan dari pihak manapun, tetapi murni keinginan masyarakat adat Wanci yang melihat H Ruksamin sebagai pemimpin yang memperhatikan Budaya, dan Adat.
Bontona Wance H La Ane Puru mengatakan, 48 paguyuban budaya bersatu di Konawe Utara, menjadikan H Ruksamin sebagai tokoh pemersatu, yang menjadikan Konasara sebagai titik temu Budaya Nusantara.
“Ini yang menjadi pemicu Masyarakat Adat menganugerahkan H Ruksamin sebagai Kerabat Keluarga Kesatuan Masyarakat Adat Wakatobi,” jelasnya.
Ruksamin yang menerima gelar juga merasa terhormat. Dalam sambutanya menyadari pesan moral yang ada dari gelar ini, dimana seorang pemimpin harus bisa mengayomi, dan melindungi adat istiadat, serta budaya yang ditinggalkan oleh leluhur pendahulu.
Pemberian gelar adat ini, sambung Ruksamin, mengingatkan akan kejayaan masa lalu. Nilai-nilai masa lalu dapat diadopsi oleh pemimpin saat ini, untuk dapat saling bersinergi dalam pembangunan.
“Saya mengucapkan terima kasih dan Insya Allah saya akan menjaga marwah sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Adat Wanci,” tutup Ruksamin. (B)