WANGGUDU, SULTRAEKSPRES.COM – Pembangunan jembatan Bailey di jalan Trans Sulawesi Desa Sambandete Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara rupanya menyimpan luka bagi masyarakat setempat.
Jembatan yang belum lama ini di resmikan oleh Gubernur Sultra Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka ternyata ditutup oleh masyarakat baru-baru ini karena diketahui dari kontraktor CV Ulin Pratama diduga belum membayarkan tunggakan material yang digunakan untuk bahan dasar pembangunan jembatan.
Acil menceritakan, awalnya pihak CV Ulin Pratama mengajak salah seorang masyarakat untuk bekerjasama dengan cara melakukan pengangkutan material tepat di jembatan Bailey yang saat itu sedang dibangun, namun ironisnya setelah pekerjaan selesai, sampai dengan saat ini belum juga dibayar.
Ketua Aliansi Pemuda Pemerhati Daerah (APPD) ini menyebutkan, jembatan ini memiliki panjang 51 meter, terdiri dari tiga segmen, dibangun dalam waktu 75 hari kalender dengan anggaran sebesar Rp3,191 miliar yang bersumber dari BTT APBD Provinsi Sultra.
“Proyek jembatan Bailey dikerjakan oleh CV Ulin Pratama namun hingga kini belum ada proses penyelesaian terkait dengan pembayaran material dari pembangunan jembatan,” kata Acil, Senin (11/8/2025).
Hingga kini, masyarakat masih menunggu itikad baik dari CV Ulin Pratama, namun jika tidak bisa, pihaknya akan segara menempuh jalur hukum sesuai dengan prosedur yang ada.
“Untuk itu kami menuntut keras terhadap Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra beserta direktur CV Ulin Pratama agar segera menyelesaikan persoalan yang terjadi,” tutup Acil.
Diketahui, jembatan bailey dibangun sebagai respons terhadap bencana luapan sungai, sebabkan terputusnya akses Jalan Trans Sulawesi di wilayah tersebut. Banjir kerap terjadi setiap tahun dan berdampak besar pada aktivitas masyarakat.
Kondisi tersebut menyebabkan sebagian masyarakat terisolasi, terhambatnya arus lalu lintas, hingga distribusi barang dan jasa, baik antar wilayah Provinsi.
Hingga berita ini ditayangkan, media ini masih berupaya mengonfirmasi dari pihak CV Ulin Pratama(**)
