WANGGUDU, SULTRAEKSPRES.COM – Desa Wisata Labengki, yang terletak di Kecamatan Lasolo Kepulauan (Laskep), Kabupaten Konawe Utara (Konut), menjadi perhatian nasional setelah masuk dalam penilaian Trisakti Tourism Awards 2025.
Visitasi langsung dilakukan oleh tim juri yang diketuai oleh Prof Giyatmi bersama Maya sebagai verifikator, Riki sebagai videografer, dan Alfina sebagai asisten. Kunjungan berlangsung sejak Kamis hingga Jumat, 1–2 Mei 2025.
Wakil Bupati Konawe Utara, H Abuhaera, menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya Desa Wisata Labengki sebagai satu-satunya wakil dari Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang prestisius tersebut.
Abuhaera menyebut, keterlibatan semua pihak dalam menyambut tim penilai merupakan wujud dukungan penuh terhadap potensi besar pariwisata daerah.
“Mudah-mudahan Desa Wisata Labengki bisa meraih juara dan menjadi model wisata berkelanjutan yang terus berkembang dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Kunjungan tim penilai bertujuan untuk menilai langsung keunikan, potensi alam, serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
Rombongan disambut hangat oleh masyarakat, jajaran pemerintah daerah, serta tokoh-tokoh penting seperti Ketua DPC PDIP Konawe Utara, I Made Tarubuana, dan Ketua DPC PDIP Konawe, Rusdianto.
Kepala Dinas Pariwisata Konut, Riyas Aritman, menjelaskan bahwa Pulau Labengki dikenal sebagai “Miniatur Raja Ampat” karena memiliki gugusan pulau kecil dan karang menjulang di tengah laut biru.
“Objek wisata seperti Teluk Cinta dan Blue Lagoon menjadi daya tarik tersendiri. Teluk Cinta membentuk siluet hati dan hanya bisa dinikmati setelah mendaki, sementara Blue Lagoon adalah laguna eksotis tersembunyi di balik batu karang dengan air berwarna toska,” jelasnya.
Wakil Ketua I DPRD Konut, I Made Tarubuana, menegaskan bahwa pengembangan desa wisata sejalan dengan semangat pemulihan ekonomi daerah.
“PDI Perjuangan sangat serius mendorong sektor ini sebagai penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Trisakti Tourism Awards sendiri merupakan ajang penghargaan atas praktik kepariwisataan berbasis tiga pilar Trisakti: politik berdaulat, ekonomi berdikari, dan budaya berkepribadian.
“Dengan segala potensi dan kesiapan yang ada, Desa Wisata Labengki diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut dan menjadi ikon baru pariwisata Indonesia,” Jelasnya. (**)