KONAWE- Kabupaten Konawe merupakan salah satu wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang kaya akan tanaman dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Ada pohon dan buah kelapa. Namun pemanfaatannya masih sangat terbatas untuk kebutuhan rumah tangga. Virgin Coconut Oil (VCO), adalah salah satu produk hasil olahan buah kelapa yang memiliki kandungan asam lemak rantai pendek dan sedang dan secara ilmiah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti antifungi, antibakteri dan dapat mencegah timbulnya penyakit degeneratif seperti diabetes, lever hingga timbulnya kanker.
Terbatasnya wawasan dan keterampilan masyarakat, jenis minyak ini belum banyak dikembangkan produksinya di Kabupaten Konawe. Proses pembuatan VCO, biasanya dilakukan dengan memberikan perlakuan mekanis serta penggunaan panas rendah sehingga tidak mengubah sifat dari minyak sehingga cocok dikonsumsi dalam kondisi alami.
Pembuatan VCO dapat dilakukan dalam berbagai metode seperti pemanasan, sentrifugasi, fermentasi dan enzimatik. Penerapan pembuatan VCO dalam kegiatan ini dilakukan dengan proses enzimatik dengan memanfaatkan tanaman buah nanas. Hal ini dilakukan karena diketahui bahwa Kabupaten Konawe juga menjadi sentra tanaman nanas yaitu dengan memanfaatkan kulit buahnya. Tingginya konsumsi buah nanas seiring dengan tingginya limbah kulit nanas yang dibuang begitu saja, padahal sari limbah kulit nanas dapat diolah untuk menghasilkan enzim bromelin yang bermanfaat dalam produksi VCO.
Dengan melimpahnya bahan yang ada, turut mendorong dosen Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, untuk terjun langsung memberikan pelatihan kepada masyarakat, khususnya Kabupaten Konawe yang bertempat di Pesantren Al-Munawwarah
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo yang diwakili oleh Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si, menyampaikan, Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan edukasi dan pengenalan mengenai teknologi pembuatan VCO enzimatik berbantuan sari limbah kulit nanas di Pondok Pesantren Al Munawwarah, Kabupaten Konawe.
Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si juga menyampaikan, untuk memanfaatkan tanaman kelapa serta limbah kulit nanas maka dapat dilakukan pembuatan VCO berbantuan enzim yang terdapat pada kulit nanas sehingga dapat menghasilkan VCO yang murah dan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku alami yang tersedia dilingkungan sekitar.
Sebelumnya, tim LPPM UHO yang dipandu oleh Bapak Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si telah menyediakan peralatan dan bahan untuk melakukan demonstrasi mengenai pembuatan VCO ramah lingkungan berbantuan limh kulit nanas.
“Ketersediaan bahan baku yang disebutkan tadi dapat membuat para santri dan guru Pondok Pesantren Al Munawwarah akan dibimbing dan diedukasi dalam penyediaan VCO alami ramah lingkungan secara mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dari sekitar pesantren, contohnya kult buah nanas.” terang bapak Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si.
Kegiatan dimulai dengan demonstrasi preparasi sampel pembuatan VCO dari buah kelapa yang biasa disebut santan hingga terbentuknya VCO. Selanjutnya dilakukan ekstraksi kulit buah nanas dan terakhir formulasi atau pembuatan VCO dengan ekstrak kulit buah nanas. Para santri dibimbing dengan melakukan praktik langsung sehingga dapat memudahkan mereka memahami prosedur pembuatan VCO ramah lingkungan.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Munawarrah, La Bisimi, sangat mengapresiasi kegiatan ini sembari mengharapkan semoga hasil edukasi ini dapat menjadi inspirasi para santri untuk dapat membuat produk sejenis dengan memanfaatkan bahan alam yang ada disekitaran pesantren.
20 peserta yang mengikuti kegiatan edukasi ini sangat antusias dan termotivasi untuk mengajukan pertanyaan hingga akhir kegiatan. Sehingga kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan membentuk tim penelitian Pondok pesantren Al Munawwarah untuk dipersiapkan dalam beberapa kegiatan mendatang. Salah satunya kegiatan karya tulis ilmiah yag setiap tahun dilaksanakan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Halu Oleo dan ajang-ajang yang sama, baik dalam lingkup Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Untuk memperkuat keberlanjutan program kolaborasi, maka telah dilakukan kesepakatan untuk menjalin komunikasi secara intensif antara tim penyelenggara dengan mitra kerjasama, dalam hal ini Pimpinan Pondok Pesantren Al Munawwarah. Dalam jangka panjang program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sumber daya Pondok Pesantren Al Munawwarah dalam kiprahnya sebagai mitra kegiatan sosial kemasyarakatan dan subyek pendidikan model pesantren yang maju dan unggul.
Sekedar iniformasi, yang ikut dalam kegiatan tersebut yakni, Dr. Abdul Haris Watoni, M.Si, Laode Abdul Kadir, S.Si., M.Si dan Zainal Syam Arifin, S.T., M Eng. sebagai anggota serta beberapa mahasiswa melaksanakan kegiatan edukasi dan demosnstrasi pembuatan VCO berbantuan sari limbah kulit nanas di Pesantren Al-Munawwarah, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.