SULTRAEKSPRES.COM- Plh Kapenrem 143/Halu Oleo (HO), Lettu Inf Rusmin Ismail, memberikan klarifikasi terkait penghentian sementara operasi sejumlah Jetty di Konawe Utara oleh oknum yang mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI AD).
Lettu Inf Rusmin Ismail, menyampaikan bahwa pernyataan tersebut adalah benar adanya.
Namun, Lettu Inf Rusmin Ismail menegaskan bahwa tidak ada penutupan Jetty yang dilakukan oleh aparat TNI di Sembilan Jetty yang berada di Marombo.
Langkah yang diambil oleh TNI hanyalah turun ke lokasi pertambangan untuk mencari oknum-oknum yang selama ini mengatasnamakan Danrem 143 Haluoleo dalam setiap aktivitas pertambangan di Konawe Utara.
Kata dia, TNI dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada penutupan atau penghentian aktivitas di sembilan Jetty tersebut. Aktivitas pengapalan di Jetty tersebut tetap berlangsung seperti biasa.
“TNI akan terus melaksanakan pengawasan ketat terhadap aktivitas pertambangan di Konawe Utara, dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak melibatkan oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Rusmin Ismail menghimbau kepada seluruh pihak yang terlibat dalam industri pertambangan di Konawe Utara untuk bekerjasama dengan aparat TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta memastikan keberlanjutan operasional yang terkendali.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah okknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Angkatan Darat (AD), menutup sembilan pelabuhan Jety di, Kabupaten Konawe Utara (Konut) pada jumat 19 Mei 2023 kemarin.
Dari sembilan Jety yang ditutup oleh oknum TNI AD ini, diantaranya, Jety BOSOWA,UBP, Bososi, dan Apolo. Padahal, Jety atau terminal khusus (Tersus) tersebut telah mengantongi izin penggunaan Tersus dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (Red)