WANGGUDU, SULTRAEKSPRES.COM– Sebanyak 159 Kepala Desa (Kades), 11 Kelurahan, dan 13 Kepala Kecamatan mengikuti sosialisasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), bertempat di Aula Hotel Oheo, Rabu (27/12).
Sosialisasi itu, di insiasi oleh Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pembentukan Destana ini, bertujuan untuk membentuk masyarakat tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana, menghadapi ancaman bencana.
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Konut, Asmudin Muita, dalam sambutannya sangat mendukung FPRB dalam membentuk Destana. Sebab katanya, kegiatan ini merupakan salah satu program pencegahan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Kepala Desa Tetelupai Kecamatan Lasolo ini menyebutkan, Wilayah Sultra khususnya Kabupaten Konut berada pada wilayah yang memiliki potensi ancaman yang tinggi, sehingga menyebabkan wilayahnya relatif rentan terdampak berbagai jenis bencana, khususnya bencana hidrometeorologi yaitu banjir.
“Penanggulangan bencana harus dilakukan secara terarah mulai dari prabencana, tanggal darurat, dan pasca bencana, olehnya itu, penanggulangan bencana di Konut harus dilakukan secara sistematis,” ungkapnya.
Ia mengatakan, program Destana ini dapat menjadi landasan konseptual untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana.
Program ini, lanjut dia, akan terus di dorong menjadi program prioritas dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan melakukan mitigasi baik struktural dan non struktural, sehingga menjadi Konawe Utara tangguh dalam penanggulangan bencana.
“Saya ketua Apdesi Konut mengucapkan selamat mengikuti sosialisasi pembentukan desa tangguh bencana, sinergitas ini terus di lanjutkan, terus memberi manfaat, terutama bagi masyarakat,”tutupnya.
Diketahui turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Konawe Utara H Ruksamin, Wakil Bupati Konut H Abuhaera, Sekda Konut, Forkopimda, Staf Ahli, Asisten, Para Kepala OPD Konut. (R)